Nabi Muhammad Bercanda Tidak Pernah Bohong
Nabi muhammad saw terkadang bercanda dengan sahabatnya. Kisah berikut ini menceritakan tentang nabi muhammad saw saat bercanda dengan anas bin malik ra. Saat bertemu dengan anas bin malik, nabi memanggil anas bin malik dengan sebutan yang bertelinga dua. Hadis ini diriwayatkan oleh Anas Bin Malik RA, ia berkata, "Rosulullah saw pernah memanggilku dengan panggilan, Wahai Dzul Udzunain (bertelinga dua)." (HR Achmad).
Nabi muhammad saw sering bercanda dengan para sahabatnya dan itu menjadikan beliau akrab dengan para sahabatnya. Dalam kisah ini, nabi saw memanggil anas bin malik ra dengan sebutan yang bertelinga dua yang menyebabkan anas bin malik menjadi tersenyum karenanya. Dari riwayat ini, dapat kita ambil hikmah sebagai berikut :
1. Nabi saw bercanda agar suasana menjadi akrab.
Nabi saw menjadikan bercanda dengan para sahabat dan juga istri-istrinya untuk menjadikan suasana segar dan semakin akrab. Seperti kita ketahui bahwa nabi, para sahabat dan istri-istrinya adalah para pejuang di jalan allah swt yang senantiasa sibuk dengan ibadah dan berdakwah. Dapatkah kita bayangkan, betapa letih perjuangan di kala itu. Kendaraan yang ada hanyalah unta dan kuda yang tercepat. Berbeda dengan saat ini yang dapat menempuh ratusan kilo hanya dalam tempo kurang dari 1 hari dengan pesawat. Kondisi demikian akan menjadi ringan dengan bercanda ringan.
2. Nabi saw bercanda berkata yang benar.
Nabi saw tidak pernah mengatakan sesuatu kebohongan. Dalam kisah ini, nabi saw memanggil anas bin malik ra dengan sebutan "yang bertelingan dua". Ini menunjukkan bahwa manusia benar-benar bertelinga dan saat itu anas bin malik ra juga seorang yang bertelinga dua. Hal ini merupakan salah satu hal yang dapat dijadikan teladan, bagaimana seorang dalam kondisi bercanda tidak boleh berbohong, walau hanya untuk menjadikan kondisi menjadi cair atau hal lainnya.
3. Nabi saw bercanda tidak pernah memojokkan sahabatnya.
Dalam melakukan bercanda, nabi saw tidak pernah memojokkan teman atau sahabat bicaranya. Sebagaimana dicontohkan di dalam hadist ini, bahwa seorang manusia, anas bin malik ra adalah orang yang bertelinga dua. Tidak mengatakan, anas bin malik yang mempunyai telinga yang lucu atau aneh.
Nah, inilah yang dapat dijadikan contoh bagi kita semua sebagai umatnya. Kita sebagai umatnya, seharusnya dapat mencontoh beliau dalam melakukan guyonan yang tidak membuat sahabatnya menjadi malu dibuatnya. Kisah ini banyak mengandung hikmah yang dapat dijadikan contoh oleh umatnya dalam pergaulan sehari-hari.
Tags :